Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Ablasio
Retina Pada Mata,. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka sambil berita terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru.
ABLASIO RETINA
A. Pengertian
Ablasio merupakan suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina,ablasio retina sewajarnya masalah indra penglihat yang serius serta memerlukan perawatan yang serius pula.
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan epitel berpigmen retina dibawahnya karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang serta kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak mampu melakukan kegiatan fungsi visualnya serta berakibat hilangnya penglihatan
![]() |
Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata, |
B. Patofisiologi
Ruangan potensial jarak neuroretina serta epitel pigmennya sesuai yang dengannya rongga vesikel optik embriogenik. Kedua jaringan ini melekat longgar, pada indra penglihat yang matur dapat berpisah :
- Jika terjadi robekan pada retina, menjadikan vitreus yang mengalami likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina serta menyebabkan ablasio progresif (ablasio regmatogenosa).
- Jika retina tertarik oleh serabut jaringan kontraktil pada permukaan retina, misalnya semisal pada retinopati proliferatif pada diabetes mellitus (ablasio retina traksional).
- Walaupun jarang terjadi, bila cairan berakumulasi internal ruangan subretina akibat proses eksudasi, yang dapat terjadi selama toksemia pada kehamilan (ablasio retina eksudatif)
Ablasio retina idiopatik (regmatogen) terjadinya selalu karena adanya robekan retina atau lubang retina. Suka terjadi pada miopia, pada usia lanjut, serta pada indra penglihat afakia.
Perubahan yang sewajarnya faktor prediposisi merupakan degenerasi retina perifer (degenerasi kisi-kisi/lattice degeration), pencairan sebagian badan kaca yang tetap melekat pada daerah retina tertentu, cedera, serta sebagainya.
C. Etiologi
a. Malformasi kongenital
b. Kelainan metabolisme
c. Penyakit vaskuler
d. Inflamasi intraokuler
e. Neoplasma
f. Stress berat
g. Perubahan degeneratif internal vitreus atau retina
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan distribusi memergoki adanya penyakit penyerta jarak lain glaukoma, diabetes melitus, maupun kelainan darah.
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bila retina tak dapat tervisualisasi oleh karena perubahan kornea, katarak, atau perdarahan.
Teknik pencitraan semisal foto orbita, CT scan, atau MRI tak diindikasikan distribusi membantu diagnosis ablasio retina namun dapat dibutuhkan distribusi mendeteksi benda kaku intraokuli serta tumor
E. Cara Pengobatan
Manajemen Terapi Ablatio Retina, Untuk memperbaiki Ablatio Retina dilakukan prosedur operasi scleral bucking yakni pengikatan kembali retina yang lepas.
a. Pengelolaan penderita sebelum operasi
- Mengatasi kecemasan
- Memberikan batas kegiatan
- Penutup indra penglihat Perlu selalu dipakai distribusi mencegah atau memberikan batas pergerakan bola indra penglihat
- Pengobatan yang dengannya obat tetes indra penglihat jenis midriaticum distribusi mencegah akomodasi serta kontriksi.
b. Pengelolaan penderita sesudah operasi
- Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal internal 24 jam pertama.
- Ukur vital sign tiap jam internal 24 jam pertama.
- Evaluasi penutup indra penglihat
- Bantu seluruh kebutuhan ADL
- Perawatan serta pengobatan sesuai program
Baca Juga
- Ini Dia Struktur, Anatomi, serta Jalannya Rangsang Cahaya ke Mata Menuju Otak
- Kenali Penyakit Blastoma Pada Mata Manusia, Ini Tanda-Tandanya
- Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,
- Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Presbiopi Pada Mata
- Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Hipermetropi Pada Mata
- "Timbilen" Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata
Mohon sertakan link ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/pengertian-patofisiologi-etiologi-serta.html
Sekali lagi mohon jika ingin meng-copy paste tulisan ini sertakan link tulisan ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/pengertian-patofisiologi-etiologi-serta.html
Source : www.biologiedukasi.com